Jumlah Paparan Halaman

Khamis, 16 Februari 2012

Warkah bisu dari ayah

Assalamualaikum,

Kehadapan anak-anak yang ayah kasihi.
Terima kasih kerana masih mengingati ayah dan menghantar sms
kepada ayah.
Ayah bersyukur kerana kalian sudi mengingatkan ayah tentang tanggungjawab serta kedudukan ayah dalam keluarga kita.

Anak-anak ayah,
ayah tidak pernah mengingat apatah lagi mencatat nilai wang yang keluar setiap kali menyedia dan menyempurnakan keperluan serta kehendak kalian.
Ayah tidak pernah terdetik sedikit pun untuk mencatatkannya sebab ayah rela hati dan ikhlas memberikan apa sahaja kemahuan kalian.
Ayah tahu, kalian tiada sesiapa di dunia ini melainkan ayah dan emak untuk meminta.
Justeru, ayah sentiasa berusaha untuk menyediakan segala kehendak kalian walau seringkali ayah rasa tidak mampu membayar harganya yang mahal.

Anak-anak ayah,
Ayah sentiasa berusaha menunaikan kehendak kalian. Apabila Along ayah belikan laptop sebab dia sedang belajar di IPT. Adik-adik yang lain juga meminta laptop seorang satu. Pendek kata, ayah sanggup berhutang demi memenuhi permintaan kalian. Sukar untuk ayah menyenaraikan segala perbelanjaan yang telah ayah keluarakan untuk kalian di dalam warkah ini; sebab ayah tidak pernah terfikir kalian akan mempersoalkan tanggungjawab ayah.

Anak-anak ayah,
Janganlah pernikahan ayah kali kedua menjadikan kalian anak derhaka.
Pernahkah kalian bertanya kepada ayah, mengapa ayah bernikah kali kedua?
Hanya yang boleh ayah katakan...lihatlah ke belakang waktu kalian
masih kecil.
Lihatlah bagaimana layanan ibu kalian terhadap ayah...
Ingatlah semula layanan ibu kalian kepada ibu dan bapa ayah...
Renungkanlah sikap ibu kalian kepada adik-beradik serta saudara-mara ayah.

Anak-anak ayah,
Jika kalian masih ingat...
Adakah ayah pernah berkata apa-apa tentang perkara itu?
Setiap kali ibu dan bapa ayah datang, apabila ibu kalian enggan bersalam,
ayah yang menyuruh ibu bersalam.
Apabila ibu kalian enggan memasak dan ayah terpaksa membeli lauk harian di kedai untuk santapan kita, pernahkah kalian dengar ayah merungut?
Setiap kali ayah makan, dan ibu kalian sibuk di meja tulis menyiapkan kerjanya, pernahkah ayah marah?
Setiap hari ayah membasuh, menyidai hatta menyeterika baju kerja sendiri, pernahkah kalian lihat ayah mengeluh?
Sehingga hari ini, waktu ayah menulis warkah inipun...baju, seluar, termasuk pakaian dalam kalian anak-anak gadis ayah; ayah yang basuh dan sidaikan.
Adakah ayah lain yang melakukan perkara sama seperti mana ayah melayan kalian wahai anak-anak ayah?
Itu belum lagi ayah senaraikan kerja rumah yang ayah lakukan setiap kali balik kerja di pejabat. Sedangkan ayah punya seorang isteri dan 4 orang puteri yang boleh membantu semua kerja rumah tatkala sudah remaja begini...tetapi sebaliknya, kalian hanya terperuk dalam bilik sambil membelek buku, bermain games, menghadap facebook dan entah apa-apa lagi yang ada di laman sesawang.

Anak-anak ayah,
Biarlah ayah sendirian bertungkus-lumus menyediakan keperluan kalian termasuk membayar semula hutang puluhan ribu akibat mencukupkan perbelanjaan kalian. Walaupun ibu kalian bekerja, ayah tidak pernah mengambil walau satu senpun daripada pendapatan bulanannya. Ayah juga ada gaji, dan ayah menyara anak-anak ayah mengikut kemampuan dan pendapatan bulanan ayah. Janganlah disamakan pendapatan ayah dengan ibu kalian. Ibu kalian tiada bebanan lain selain memewahkan kalian dengan wang ringgit. Tetapi ayah perlu membayar bil bulanan yang mencecah hampir 1k setiap bulan terutama sewaktu kalian bercuti di rumah, membeli makanan siap masak yang hampir mencecah RM100 setiap hari, mengisi minyak kereta untuk menghantar dan mengambil kalian dari asrama yang setiap seorang lebih 30km dari rumah kita. Itu belum termasuk yuran asrama,belanja harian,buku-buku, dobi, dan macam-macam lagi permintaan kalian. Ibu kalian hanya memenuhi kehendak kalian; tetapi ayah memenuhi keperluan kalian sejak kalian dilahirkan.

Anak-anak ayah,
Belajarlah erti syukur...
Sesungguhnya apabila kita bersyukur, ALLAH akan sentiasa mencukupkan kita dengan rezeki-NYA.
Janganlah diikut rasa hati yang marah dan dendam.
Jika ibu kalian sentiasa mengungkit kesilapan ayah bernikah kali kedua...
ayah berasa bersyukur...ayah tidak pernah silap membuat keputusan.
ALLAH membukakan jalan untuk ayah setelah ayah memohon petunjuk daripada-NYA.

Anak-anak ayah,
Ayah bersyukur kerana keluarga baru ayah sentiasa memahami ayah.
Selalu berusaha meringankan beban ayah.
Selalu bersama ayah ketika waktu sukar.
Tidak pernah mempertikaikan tanggungjawab ayah, hingga ayah yang
berasa bersalah kerana mengetepikan mereka biarpun atas kerelaan mereka.

Anak-anak ayah,
Ayah bersyukur kerana ibu baru kalian memahami dan membantu ayah.
Menyediakan segala keperluan ayah. Walaupun adakalanya tidak begitu sempurna, tetapi ayah tahu dia berusaha dalam menunaikan tanggungjawabnya sebagai seorang isteri. Ayah bahagia bersamanya.
Segala yang ayah tidak pernah kecapi dalam rumahtangga bersama ibu kalian, alhamdulillah...ALLAH memberinya kepada ayah melalui pernikahan kedua ayah. Banyak lagi perkara dalam rumahtangga yang hanya akan kalian fahami apabila telah menempuhnya kelak. Setakat ini, biarlah menjadi rahsia hati ayah.

Anak-anak ayah,
Barangkali masa akan terus mendewasakan kalian kelak.
Ayah tidak menyalahkan kalian, sebab kalian mempunyai hak untuk berasa sedemikian. Namun anak-anak ayah; ingatlah...jangan campur-adukkan amarah dengan dendam. Jangan biarkan diri dikuasai nafsu hingga menyebabkan segalanya berasa tidak berkecukupan. Usahlah kalian menurut kata hati yang diharu syaitan.

Anak-anak ayah,
Hidup ayah tidaklah berapa lama lagi. Seusai tanggungjawab ayah menyara, menyekolahkan dan mengahwinkan kalian kelak, ayah akan menarik diri dari hidup kalian. Ayah tahu kalian bencikan ayah. Ayah tahu kalian tidak sukakan keluarga baru ayah walau sebaik manapun layanan mereka kepada kalian. Cuma ayah bimbang, hidup kalian kelak. Kalian tidak pernah tahu erti susah, tidak pernah tahu erti pengorbanan, tidak pernah tahu tendang-terajang dunia luar.

Anak-anak ayah,
seandainya kalian dilanda badai kehidupan setelah ayah tiada lagi dalam hidup kalian...berusahalah sendiri untuk bangun. Jangan ingatkan ayah, sebab ayah terlalu jauh untuk membantu. Ayah ingin bahagia bersama keluarga baru ayah yang menyayangi ayah.
Jagalah diri kalian baik-baik, wahai anak-anak ayah.

Sekian, wasallam.


AYAH @
/'
'/






2 ulasan:

  1. Anak-anak sukar memahami masalah kita orang dewasa.

    BalasPadam
  2. sabarlah si ayah...belum tiba masanya lagi...bila mereka berumahtangga kelak mereka akan sesal dgn segala perlakuan mereka sendiri....bila dah punya suami dan anak2, bila masalah mula melanda kehidupan sendiri..segalanya akan berubah...Allah itu maha agung...setiap perbuatan baik dan buruk ada ganjaranya...wahai anak2 kenanglah dia. tanpa dia siapalah kita didunia....

    BalasPadam