Bila kubuka pintu, 'ibu' itu terus menerpa...
Dalam hatiku...alangkah bahagianya aku jika yang menerpa itu BONDA.
Kutahan airmata...jangan menitis walau setitis pun...
Kupeluk cium 'ibu' itu laksana BONDA.
Laksana BONDA...
Dalam hatiku...alangkah bahagianya aku jika yang menerpa itu BONDA.
Kutahan airmata...jangan menitis walau setitis pun...
Kupeluk cium 'ibu' itu laksana BONDA.
Laksana BONDA...
Dia seorang ibu...
Seorang ibu yang telah sekian lama menyimpan hasrat...
Menyimpan hasrat bersua denganku...
bersua denganku....seorang wanita...
seorang wanita yang telah mencuri...
Mencuri hati salah seorang menantu lelakinya.
Dia seorang ibu...
Seorang ibu yang telah sekian lama diasak kepalsuan...
kepalsuan berita dibawa oleh mereka...
mereka yang membenciku...
membenciku kerna kata mereka...
akulah wanita perampas...
perampas bahagia mereka...
Dia seorang ibu...
Seorang ibu yang terkaku matanya...
sedang lidahnya basah...memperkenalkan dirinya pada seorang aku...
"Ini mak ni...Ini mak..."
Lalu kupeluk dan kucium tubuh dan wajah tuanya...
Seorang ibu yang "mengaku" aku anaknya...
sedang anaknya mencerca dan membenciku sepenuh jiwa raganya.
Dia seorang ibu...
Seorang ibu yang kusambut mesra bertamu di teratak kami.
Seorang ibu yang kubasuh walang hatinya dengan senyum ikhlasku...
Seorang ibu yang kuserikan impiannya dengan hidangan wajah putera dan puteri...
manis dan bersari...
Dia seorang ibu...
Seorang ibu yang mendengar cerca nista mereka...
Seorang ibu yang berjurai-jurai airmata mohon agar dipertemukan dengan seorang aku...
Demi ALLAH, tiada secebis pun rasa dendam amarah...
Hanya tenang dan ikhlas yang lahir dari lubuk hati ini.
Dia seorang ibu...
ingin sekali aku memeluk dan menciumnya lagi...
sebagaimana aku memeluk dan mencium BONDA
agar dapat kusentuh hatinya sebagai seorang anak
agar dapat kusemai benih kasih dalam hatimu...ibu.